Saudara-saudaraku yang haus motivasi. Segala tercipta penuh
hikmah ditujukan untuk Bani Adam, begitupun air dengan berbagai
sifatnya. Bukankah kita terlahir dalam kesucian, sejernih air yang
memancar dari sumbernya.
Berjalanlah diatas roda kehidupan, tanpa merendahkan diri dan tanpa
menyombongkan. Bukankah air yang tenang permukaannya selalu sama rata,
sisi satu tidak lebih tinggi atau rendah dari yang lain ? Jauhilah sifat
pasif, bukankah beberapa penyakit lebih condong pada air yang
menggenang. Bagai air yang mengisi tiap sudut ruang-ruang kosong,
hendaknya kita selalu menghiasi waktu dengan menunaikan semua kewajiban,
fleksibel, cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Dahulukanlah pilihan yang lebih penting dari yang penting dalam
menunaikan kewajiban, seperti air, selalu memenuhi ruang dengan
mendahului bagian dasarnya. Letakkan langkah demi langkah menuju tujuan
hakiki, bak air dari hulu yang sukses sampai ke hilir.
Bersabar, pantang menyerah, diantara sifat air yang tercermin
pada ombak yang tak kenal telah menghantam kokohnya batu karang. Ketika
sebuah batu mencebur kedalam air, perhatikan setiap jengkal permukaan
ikut bergetar, dan akan kembali tenang secara bersamaan, hal ini
menggambarkan kerjasama, kepedulian, kepekaan, cinta dalam ikatan
sosial. Ketika air menguap, terdapat pula satu pelajaran berharga, bahwa
suatu saat kita pasti akan kembali pada sang pencipta.
Rupa wajah yang begitu tampan dan cantik, keluar yang
begitu dicintai, tanah, rumah, mobil, perabot yang serba mewah, semua
akan tinggal sama sekali, kecuali tiga, amal jariyah, anak yang sholeh
dan ilmu yang bermanfaat. Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan
semua ini dengan percuma. Maha Suci Engkau, maka jauhkanlah kami dari
azab neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar